Tuesday, April 13, 2010

Maket sangat sederhana sekali


Bahan-bahan :
    - Stik es krim untuk dinding
    - Tusuk sate untuk bingkai pintu dan jendela
    - Karton hitam untuk pintu dan jendela
    - Kardus untuk bagian atap.
    - Karton tebal untuk alas.
    - Lem.

Selamat mencoba 💪

Jembatan ‘pemaksaan’ di Lampriet

Tugas mata kuliah Apresiasi Arsitektur

Judul ini terlintas sesaat di pikiran saya ketika melewati jalan Tgk. Daud beureueh di seputaran simpang Lampriet. Pandangan saya terfokus pada jembatan berkonstruksi baja berwarna hijau yang sudah mulai agak kusam. Beberapa spanduk juga berkibar di sana. Bayangan bahwa jembatan akan terlihat ramai oleh orang-orang yang berlalu lalang sepertinya sangat jauh berada di masa depan. Ini menandakan bahwa pemerintah kota terlalu cepat mengambil inisiatif untuk membangun jembatan yang terlihat kokoh ini atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘jembatan penyeberangan’, tetapi nyatanya masyarakat Aceh masih belum membutuhkan fasilitas ini. Bahkan dengan bentuk yang sangat sederhana itu, sedikit mengganggu pandangan kita.

Ada yang mengatakan bahwa masyarakat kita sepertinya kurang kusyuk dalam memahami makna kata-kata bijak “biar lambat asal selamat”. Tetapi menurut saya pemerintahlah yang belum kusyuk memahami perbedaan makna antara kata ‘butuh’ dan ‘ingin’. Masyarakat belum butuh tetapi pemerintah ingin, mungkin itulah kalimat yang cocok dengan kondisi sekarang ini. Pemilihan lokasi juga sepertinya kurang tepat. Pemerintah ingin mewujudkan ketertiban dan keselamatan pada masyarakat khususnya pejalan kaki seperti yang kita lihat di daerah-daerah lain baik di luar maupun di dalam negeri. Alasan ini seharusnya tepat, namun jika kita bandingkan masyarakat kita dengan masyaarkat di luar, kondisinya sungguh berbeda. Di daerah-daerah maju, tingkat kepadatan pejalan kaki sangatlah tinggi, bahkan untuk menyebrang jalan saja mereka harus menunggu lampu merah berikutnya karena tidak sempat mnyeberang saat lampu merah sebelumnya. jika kondisinya seperti ini, jembatan penyeberangan merupakan solusi yang wajib. Tetapi coba kita bandingkan dengan daerah kita, belum pernah saya melihat pemandangan seperti ini. Bahkan di beberapa lokasi, kita masih bisa menyeberang ditempat selain di zebra cross pada lampu lalulintas dalam keadaan santai.

Melihat keadaan jembatan yang sepi pengunjung bak swalayan yang sepi pembeli, pemerintah sedikit demi sedkit mulai menyadari bahwa proyek ini merupakan proyek merugi. Seperti seseorang yang menutup kebohongannya dengan kebohongan lain, pemerintah mulai melaksanakan proyek pembuatan pagar pembatas di trotoar tengah untuk menutupi kegagalan proyek jembatan penyeberangan yang telah disadari sebagai kegagalan dan kesalahan. Pagar besi berwarna hitam dengan lengkungan bergaya etnik keacehannya memberi pertanda bahwa pejalan kaki ‘dipaksa’ untuk menggunakan fasilitas jembatan penyebrangan.

Solusi ‘pemaksaan’ sepertinya mulai sedikit memberikan hasil yang positif, namun permasalahan lain mulai bermunculan. Salah satunya kita lihat ada orang yang menyeberang melalui tempat pergantian jalur kendaraan yang jelas-jelas bukan tempat menyeberang untuk pejalan kaki. Bahkan di kota-kota besar, ada yang membongkar pagar pembatas di beberapa titik, sehinnga orang yang merusak fasilitas umum tersebut secara tidak langsung telah menjadi pahlawan karena telah membuka akses penyebrangan baru yang lebih cepat dan efektif. Akses ini juga digunakan oleh orang lain dengan pertimbangan yang sama. Saya memprediksi ‘adat’ ini juga akan singgah di daerah kita suatu saat nanti. Kalau sudah seperti ini, solusi apalagi yang akan dilakukan pemerintah untuk menutupi dosa-dosa proyek sebelumnya.

Ada dua hal yang ada yang ada dibenak saya setelah melihat kondisi jembatan ‘pemaksaan’ ini. Pertama, mungkin kita harus menunggu hingga masyarakat benar-benar membutuhkan jembatan penyebrangan ini untuk melihatjembatan ini terpakai sesuai fungsinya. Ini terjadi karena pemerintah terlalu cepat mengambil inisiatif yang belum dibutuhkan. Kedua, yang perlu diperhatikan oleh pihak terkait saat menetapkan posisi jembatan penyebrangan, tidak cukup hanya dengan memperhatikan rasio kepadatan kendaraan, namun perlu juga untuk menganalisa rasio orang yang menyeberang di titik tersebut. Kemudian, pemilihan lokasi jembatan terlalu dekat dengan traffic light bukanlah langkah yang tepat. Pejalan kaki masih bisa mnyeberang melalui zebra cross, jembatan penyebrangan pun akan terlupakan karena menyeberang melalui zebra cross akan lebih menghamat waktu dan tenaga.

Lobby

Kantor Wilayah DJBC Aceh

(Design & Ilustrasi : Rahmad mulyadi)

BPD Aceh

Interior bagian administrasi

(Design : Ahsan Syadzilly ; Ilustrasi : Rahmad mulyadi)

Interior kamar tidur

(Design : Ahsan Syadzilly ; Ilustrasi : Rahmad mulyadi)

Interior Ruko di Banda Aceh


(Design : Iqbal ; Ilustrasi : Rahmad mulyadi)

Rumah Tinggal

(Design : Herry ; Ilustrasi : Rahmad mulyadi)

Ruko di Kota Sigli



(Design : Fandi Akbar, ST ; Ilustrasi : Rahmad mulyadi)

Gazebo


Tugas Mata Kuliah Lansekap
Perancangan Taman Bermain dekat Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

(Design : Ahsan Syadzilly ; Ilustrasi : Rahmad mulyadi)

Monday, April 12, 2010

DPRA

Tugas Studio Perancangan Arsitektur 5
Gedung Sidang Paripurna DPRA


(Design : Ahsan Syadzilly ; Ilustrasi : Rahmad mulyadi)

Eksterior 3DMax + Vray



Pencahayaan adalah salah satu bagian yang paling penting dalam visualisasi 3D rendering. Itu tidak hanya memberikan tampilan dan nuansa untuk gambar, tetapi juga membantu untuk memvisualisasikan desain dalam kenyataan. Banyak seniman akan menemukan diri mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan pencahayaan interior untuk memastikan setiap detail di dalam ruangan akan menyala dengan sempurna. Eksterior pencahayaan lebih mudah untuk dibuat tapi masih menantang para seniman.


1. Modeling
Di sini kita memiliki model L5 eksterior. Seluruh model dibuat berdasarkan rencana CAD, kemudian diimpor ke 3D Studio Max dan disusun dalam layer. Atau bisa juga dibuat langsung di 3dsmax.
2. Texturing
Tekstur dan informasi material dikumpulkan dan kemudian diterapkan pada model.

Semua bahan dalam scene ini: Vray material.
Dalam scene ini, selain beberapa bahan baku, kami juga menerapkan Vray DisplacementMod di rumput untuk membuat tampak lebih realistis dan rinci.

Untuk rumput, kita menggunakan mapping 2D tipe, Vray DisplacementMod dengan rumput grayscale bitmap untuk efek Displace.

3. Kamera View Setup
Setelah menerapkan semua tekstur ke model, kami mengset up beberapa pandangan dan berakhir dengan pandangan terakhir ini.

4. Lighting

Mirip dengan adegan pencahayaan interior, kita mulai dengan cahaya lingkungan terlebih dahulu. Sekali lagi, ini adalah praktik yang baik untuk mengumpulkan semua foto referensi tentang jenis pencahayaan Anda ingin menerapkan ke Scene. Dalam kasus ini, kita ingin menggunakan siang hari dengan sinar matahari kuning turun dari kanan dan memukul seluruh bagian bangunan. Bagian kanan dari adegan akan berada dalam bayangan kebiruan. Baik warna kuning dan biru akan pujian gambar.

Alih-alih menggunakan GI Environment (skylight) pada dialog pengaturan render Vray seperti yang kita digunakan dalam interior untuk menciptakan cahaya ambient, kita menggunakan cara yang berbeda dengan menciptakan semi-kubah untuk mensimulasikan langit.

Kami menerapkan VrayLightMtl dengan gambar langit untuk kubah, dan juga menerapkan UVWMAP tipe silinder juga. Keuntungan dari metode ini adalah bahwa hal itu menciptakan lebih banyak terlihat alami cahaya lingkungan dan daerah terang dan daerah gelap seperti langit yang sebenarnya akan tampak. Ketika menerapkan bitmap pada VraylightMtl, itu akan mencerminkan daerah gelap dan terang pada bitmap ke objek untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik untuk foto tersebut.


Metode ini hampir sama dengan metode HDRI tapi lebih mudah untuk menciptakan dan menyesuaikan karena Anda dapat memindahkan, memutar atau bahkan skala gambar pada viewport agar sesuai dengan tampilan pencahayaan atau bahkan refleksi pada objek. Tidak seperti HDRI, Anda harus mengaktifkan latar belakang pada viewport Anda dan dimasukkan ke dalam beberapa nomor untuk mendapatkan yang diinginkan.


Untuk sekarang, kita awali memberi nilai kecerahan dengan 1.


Setelah itu, kita dapat melanjutkan untuk melakukan tes render. Kami menggunakan pengaturan yang sangat rendah untuk test render gambar, sehingga cepat menampilkan gambar.


Color mapping = Exponential

Irradiance map = low

Light cache = Subdivs at 200 and sample size at 0.02

Terlihat sangat gelap pada saat ini, tetapi kita dapat melihat beberapa efek yang menarik pada cahaya ambient. Karena kita bertujuan untuk mencari cerah-hari, kita perlu meningkatkan nilai VraylightMtl dari 1 menjadi 6.

Lakukan render lagi untuk melihat tampilannya

Ini tampak lebih baik. Kami mendapatkan bayangan tampak kebiruan seperti yang kita inginkan. Memberikan kualitas yang terlihat benar-benar buruk karena pengaturan yang sangat rendah pada GI, namun kami akan menetapkan pengaturan yang lebih tinggi setelah kami mendapatkan pencahayaan s. Dengan cara ini dapat menghemat banyak waktu.

Sekarang, setelah Anda mendapatkan yang sesuai melihat ambien, mari kita tambahkan beberapa sinar matahari. Sekali lagi, kita menggunakan Vray light, Type Sphere untuk mensimulasikan matahari. Dengan warna kuning yang kuat. Semakin besar jari-jari cahayanya, maka makin lembut bayangannya.

Kami juga menambahkan furnitur, beberapa tanaman, bunga dan pohon-pohon untuk menambahkan detail lebih rinci pada scene.

.


Sekarang, kita siap untuk render akhir.


5. Render Setting Untuk Final Image


Untuk gambar render akhir di 4.000 piksel, kami mengubah pengaturan agar lebih tinggi dari sebelumnya untuk menghasilkan gambar yang lebih berkualitas

Untuk metode GI, kami menggunakan Irradiance map untuk Primary bounces dan Light cache untuk Secondary bounces pada pengaturan yang tinggi.



Kami memilih Adaptive QMC umtuk Image sampler dan Michell - Netravali untuk Antialiasing filter.

Pasca bekerja, kita juga bisa mengecek VrayReflection pass, VraySpecular pass dan pass VrayZDepth (Anda dapat menambahkan atau melewati ini, buka Render Elements dan klik tombol Tambah).


6. Pasca Kerja


Kami menggunakan Photoshop untuk pasca bekerja. Level adjustments dan Color Balance digunakan untuk meningkatkan kontras dan warna bagi foto tersebut.


Latar belakang langit nyata ditambahkan untuk lebih realisme.


Refleksi dan specular passes digunakan untuk menambah refleksi dan gambar highligt untuk memberikan efek lebih realistis.


Kami juga membuat sebuah Dirtpass Vray render sehingga kita dapat menggunakannya dalam Photoshop untuk meningkatkan bayangan.

Download Analisa harga satuan SNI 2016

photo created by jcomp - www.freepik.com Analisa harga satuan SNI 2016-  Setiap pekerjaan yang akan dihitung nilai RAB pasti membutuhkan dat...